Menuju Body Transformasi

Saat mem-posting saatnya diet (lagi)  pada bulan Agustus 2012, kondisi saya adalah Tinggi 170 dengan berat badan 70 kg dan Body Fat 21.7% alias Obesitas. Melihat kondisi yang sedikit memprihatinkan tersebut timbul niatan untuk melakukan diet (lebih lengkapnya silahkan dibaca sendiri). Masih ingat dalam pikiran saya, pada bulan November 2012,  sehabis mandi malam, iseng-iseng saja saya mencoba mencari tahu apakah ada perubahan pada kondisi saya dan hasilnya? Tinggi 170 Kg dengan berat badan 72 KG dan BODY FAT 22%. SHOCK? itu pasti, karena dalam kurun waktu Agustus sampai dengan November atau 3 bulan berjalan maka perubahan yang ada pada diri saya adalah KENAIKAN BERAT BADAN 2 KG dan KENAIKAN BODY FAT 0.3 % .

Niatan hati, ingin Cutting malah jadi Bulking… (INI SEKEDAR PEMBENARAN). Melihat kondisi tubuh yang seperti itu maka harapan saya tentang LMEN 2013 pupus sudah. Sepengetahuan saya syarat mengikuti Lmen adalah Body Fat di kisaran 17 % (mohon koreksi) sedangkan saya masih bertengger di poin 22%.

Keadaan telah memaksa saya melakukan AKSI sehingga…

Berat Badan : 72 Kg, Body Fat : 22 % AWAL MULANYA

Kali ini saya benar-benar melakukan dengan serius, menggunakan semua ilmu yang telah saya peroleh selama ini dan ucapan Basmalah saya memulai BODY TRANSFORMASI.

Body Transformasi kali ini saya bagi menjadi 3 fase dan saat saya mem-posting artikel ini, saya telah memasuki fase ke-3.

Fase 1

Tujuan: Membiasakan hidup sehat.

Pada fase ini, saya mulai meningalkan makanan yang digoreng, tidak menyentuh santan, tidak memakan karbohidrat sederhana alias nasi putih, roti tawar putih. Namun, pada fase ini saya masih meminum kopi kream dan masih memasukan gula dalam menu makanan sehari-hari. Untuk latihan masih belum ada perubahan.

Target: Membiasakan lidah dan tubuh terhadap makanan sehat

Lama: Desember sampai dengan Maret akhir (4 bulan)

Hasil : 31 Maret 2013, Berat Badan 72 Kg dan Body Fat 22%

 

Fase 2

Tujuan: Memaksa tubuh tidak mengkonsumi karbohidrat apapun kecuali dari sayuran.

Target: Menurunkan berat badan Body Fat

Lama: 1 April 2013 sampai dengan 7 April 2013 (1 Minggu)

Pada fase ini, saya membuat shock tubuh dengan menu makan low carbo. Tujuannya agar tubuh mulai menggunakan timbunan lemak sebagai ganti karbohidrat yang saya hilangkan. Untuk latihannya di gym sendiri saya melakukan dengan Hardcore.. namun dengan waktu yang singkat karena kurangnya energi. Untuk mengantisipasinya saya harus menggunakan suplemen pre-workout 1.MR dari BPI sport rasa stroberinnya nendang banget. Untuk whey saya menggunakanmutant whey dari Mutant.

Efek samping: Lemas, karena karbohidrat merupakan sumber energi.

Hasil: Berat Badan : 65 Kg dan Body Fat 19%

 

Fase 3

Tujuan: Cutting

Target: Memotong lemak pada perut sehingga perut sixpack. untuk Body Fat diturunkan menjadi 17 %

Lama: 12 Minggu, Dimulai tanggal 6 Mei 2013

Pada fase ini, dunia bodybuilder mengenalnya dengan sebutan CUTTING atau bila dibarengi dengan penambahan massa otot maka sebutannya LEAN BULKING. Untuk kasus saya, Body Fat harus diturunkan dari 19 % menjadi 17 % namun massa otot harus digenjot sehingga berat badan yang di titik 65 kg harus dinaikan menjadi 67 kg maka penyebutan yang tepat untuk saya adalah lean bulking.

Untuk latihan saya menggunakan prinsip Kris Gethin.

Dan inilah saat yang tepat menggunakan tambahan nutrisi yang kita namakan SUPLEMEN. Saya beruntung saat memulai fase ke-3 ini saya mengenal bro Ardy dari Dymatize Indonesia sehingga kebutuhan suplemen saya tercukupi. untuk dosis dan penggunan suplemen yang saya gunakan silahkan di waktu dan dosis penggunaan suplemen

Inilah saat dimana tidak ada hari curang atau tindakan setengah-setengah. Komitmen harus ditetapkan.

Hasil: per tanggal 20 Mei 2013, Berat Badan 64 Kg dan Body Fat 18.8%.

 

Untuk foto hasil, jujur saja saya orangnya pemalu hehehe… tapi setelah sukses akan saya postingkan foto keberhasilan saya.

 

Waktu dan dosis penggunaan suplemen

Pada awalnya blog ini, “Oerdha” hanya merupakan blog yang berisi tulisan “pengisi waktu luang” saja namun semakin berjalannya waktu justru semakin banyak postingan yang berisi materi tentang dunia kebugaran khususnya mengenai fitness dan suplemen. Tanpa disadari pula, saat mencari bahan-bahan untuk menulis semakin pula ilmu yang bertambah dan sumber-sumber yang kini menjadi rekanan. Yang terbaru, saat mencari bahan untuk menulis mengenai MMA akhirnya mengenal Bro Ronald yang expert di bidang MMA dari Tora Dojo atau mengenal Bro Ardy dari Dymatize Indonesia.
Nama terakhir, Bro Ardy dari Dymatize Indonesia bahkan memberikan “harga kawan” untuk pembelian sejumlah produk-produk Dymatize yang tentu saja tak lewatkan kesempatan langka ini. Alhasil, stok suplemen di rumah pun berlimpah. Ada produk dari Met-Rx, Fitnespro(lab) dan terakhir Dymatize, sepertinya hendak membuka toko suplemen saja rasanya. Tapi jujur saja, sebagai orang yang bekerja di perbankan bila potensi toko suplemen semakin menjanjikan rasa-rasanya memang kesempatan itu tidak boleh dilewatkan.. hehehe..
Oke kembali ke Judul yang tertera di atas “Waktu dan dosisi penggunaan suplemen” merupakan hasil dari kebingungan saya melihat begitu banyak stok suplemen dirumah. Mulai dari Whey, Casein, Glutamine, dan masih banyak lagi membuat saya berpikir bagaimana waktu terbaik dan dosis yang tepat. Jangan sampai karena asal pakai suplemen malah menjadi boomerang karena efek samping.

Langsung saja:
Bangun Pagi
• Pembakar lemak dari Ripped Fuel TwinLab, 1 tablet
• Multivitamin dari Dymatize, 1 tablet
• Whey Protein dari Elite Whey Protein: 20-40 grams

Bersamaan dengan makan
• CLA dari Tonaline Cla Dymatize: 1-3 gr
• Gainer dari Endurance Fitnespro(lab) : 20-40 gr
• Carnitine dari L-Carnitine Dymatize : 1 tablet
Snack
• Campuran BCAA dan Glutamine dari Elite Recoup: 12 gr
• Amino dari Super Amino Dymatize : 2 Tablet

Sebelum Berlatih
• No Booster dari Xpand 2x Dymatize : 1 takaran ( 30 Menit)
• Whey Protein dari Elite Whey Protein: 20 gr (30 Menit)
• Creatine dari Creatine 4200 Metrx: 2-5 gr
• BCAAs dari BCAAs Comlpex 2000 Dymatize : 5 gr

Setelah Berlatih
• Whey Protein dari Elite Whey Protein: 20 – 40 gr
• Creatine dari Creatine 4200 Metrx: 2-5 gr
• Glutamine dari Glutamine 1000 Metrx : 2 gr
• BCAAs dari BCAAs Comlpex 2000 Dymatize : 5 gr
• Gainer dari Endurance Fitnespro(lab) : 20-40 gr

Sebelum Tidur
• Casein Protein dari Iso 100 Dymatize: 20-40 gr

Berlatih dengan TRX

3 Minggu yang lalu tiba-tiba rasa bosan ke gym memuncak kemungkinan besar karena rasa lelah, padahal kondisi tubuh dalam program fatloss sehingga mau gak mau harus mencari variasi latihan sejenis cardio agar program fatloss tidak kehilangan arah. Sempat latihan dengan body weight dan shadow boxing tapi karena sudah terbiasa mengangkat beban sehingga walaupun badan penuh keringat tapi tetap aja ada “rasa” yang mengganjal… kesannya BELUM PUAS. Untuk memuaskan hasrat ini, searchinglah saya di youtube mengenai latihan yang dimaksud dan menemukan dua jenis latihan yang menurut saya cocok menjadi solusi yaitu latihan dengan menggunakan kettlebell dan TRX.

Singkat cerita, Kettlebell dan TRX sudah berada dditangan dan siap untuk dicoba. Percobaan pertama, kettlebell bikin tubuh berkeringat sebiji jagung walau AC sudah di setel di posisi 18C  dan workout yang seharusnya di setting 30 menit molor menjadi 60 menit wkwkwk…. namun antiklimaks dari workout menggunakan kettlebell adalah workout menggunakan TRX, niat hati ingin latiah mode fleksibilitas dan core eh malahan gak terasa apa-apa.

Pada percobaan pertama tersebut, saya menyimpulkan bahwa untuk latihan TRX membutuhkan tempat yang seluas minimal 5X5m atau lebih, kurang dari luas minimal tersebut latihan menggunakan TRX tidak maksimal. Sebenarnya, TRX yang saya beli sudah mempunyai fitur Door Anchor yang fungsi untuk digantungkan di pintu sehingga TRX dapat digunakan di kamar tidur namun kenyataanya fitur ini tidak berlaku bila luas dan isi kamar terlalu sempit.

Untuk penjelasan apa itu TRX atau Kettlebell tunggu postingan saya lagi.. tunggu saja

Dan saat menulis posting ini saya baru sadar ternyata di rumah koleksi untuk alat-alat workout makin bertambah banyak apalagi kemarin baru ditawarkan dumbel bekas fitness first. Sepertinya bisa salah satu ruangan di rumah KPR saya bisa dijadikan gym room hehe…