Suplemen Fitness, apakah HALAL?

Sudah lama pertanyaan ini muncul dalam benak saya, tepatnya diawal saya memutuskan menggunakan suplemen sebagai alat bantu membesarkan otot. Awalnya saya tidak terlalu ambil pusing karena suplemen yang saya gunakan saat itu hanya berkisar whey dan turunannya seperti isolate, … . Berdasarkan bahan pembuatan whey, insya allah saya yakini bahwa suplemen jenis whey halal untuk dikonsumsi terlepas apakah di pabrik pembuatannya sono saat pencampuran bahan berada di satu mesin yang sama dengan produk lain yang menggunakan bahan haram.. entahlah.
Cukup lama pertanyaan ini raib entah kemana dan tiba-tiba kembali muncul saat saya harus menggunakan produk tambahan pelengkap whey seperti BCAA, Creatine, Fat Burner dan lain-lain. Produk tambahan ini harus saya konsumsi untuk mempercantik penampilan otot saat body contest. Saat mengecek kandungan bahan pada Glutamine sebuah merk suplemen, terbaca satu kandungan yang bernama GELATIN. Sepengetahuan saya gelatin adalah bahan yang terbuat tulang babi atau sapi melalui proses kimia.
Saat membaca gelatin tersebut karena saya membutuhkan tambahan suplemen, saya belum berpikir apakah suplemen itu haram atau halal. Tapi kali ini berbeda, sebagai muslim saya harus lebih memperhatikan kualitas halal atau haramnya makanan yang masuk ke dalam perut sehingga fokus saya tak lagi soal makanan sehat namun juga suplemen halal.
Langkah pertama yang saya lakukan adalah mencari tahu perbedaan gelatin yang berasal dari sapi atau babi, dari pencarian ini saya akhirnya mengetahui bahwa ada kode tertentu yang harus dicantumkan pada label produk. Setelah mengetahui hal ini, saya lakukan pengecekan pada produk Creatine dari 4 merk berbeda (merk suplemen sengaja saya rahasiakan). Hasilnya adalah tidak ada pencantuman kode pembeda seperti yang dipersyaratkan.
Bila langkah pertama masih belum memberi kepastian, maka selanjutnya langkah kedua adalah menghubungi teman-teman marketing dari distributor suplmen (sekali lagi, siapa saja distributornya tetap saya rahasiakan). Pertanyaan saya ke teman-teman marketing cukup sederhana yaitu “mas bro, tanya. Apakah suplemen A atau B di sertifikasikan halal atau tidak?”. Jawaban “Kalo sertifikat halal sih belum mas, tapi kalo BPOM sih pasti dan hasilnys dari produk kami semuanya aman”.
Oke… hasil langkah kedua pun hanya menambah rasa was-was. Dengan terpaksa, saya mengambil langkah ketiga… yaitu mengeliminasi semua produk yang menggunakan gelatin. Sederhananya, produk dalam bentuk CAPS atau kapsul pasti terdapat bahan gelatin. Hasil dari langkah ketiga ini saya menyingkirkan beberapa produk dari lemari makan saya dan faktanya hampir semua fat burner yang pernah saya konsumsi maupun yang beredar di pasaran disajikan dalam bentuk caps.

Bila ada rekan-rekan yang mengalami hal yang sama seperti saya, bisakah berbagi info mengenai gelatin di seputar suplemen impor (tak hanya suplemen fitnes). Semoga bisa jadi ajang berbagi.

UPDATE…..
1. Twinlab, telah disertifikasi halal oleh IFANCA.
2. Ultimate Nutrition, beberapa produk whey nya telah di sertifikasi halal oleh IFANCA.
3. Dymatize, berdasarkan keterangan dari distributor indonesia bahawa produk Dymatize telah disertifikasi halal selain dari IFANCA.
4. BSN, untuk produk Endoburn, Thermonex, Atrophex dan Cheaters relief ada indikasi menggunakan gelatin yang berĂ sal dari babi (sumber customer service manager)

Update 2 Jan 14
5.Magnum, telah disertifikasi dari canada ( Sumber : PT. Nutrindo Jaya Sentoso)

Tunggu update selanjutnya ya..